Ya Rasulullah Aku Lapar
Telah menjadi tradisi di kalangan para ulama Salafus Shalih dan Khalaf
bahwa ketika mereka sedang menghadapi
kesulitan atau ada hajat,
mereka lalu mendatangi makam orang-orang sholeh untuk berdoa
di sana dan mengambil berkahnya dan tidak lama kemudian,
permohonan yang mereka sampaikan dikabulkan oleh
Allah Ta’ala. Al-Imam
asy-Syafi’i rahimahullah, ketika beliau ada hajat yang ingin dikabulkan,
seringkali beliau mendatangi makam Imam Abu Hanifah an-Nu’man dan berdoa di
sana lalu tak seberapa lama, doa beliau dikabulkan oleh Allah Ta’ala. Syaikh Abu ‘Ali al-Khallal
mendatangi makam Syaikh Musa ibn
Ja’far. Syaikh Ibrahim al-Harbi dan syaikh al-Mahamili mendatangi makam wali
besar syaikh Ma’ruf al-Karkhi sebagaimana diriwayatkan oleh al-Hafizh al-Khathib
al-Baghdadi dalam kitabnya “Tarikh Baghdad”. Oleh karena itu para
ahli hadits seperti al-Hafizh
Syamsuddin Ibn al-Jazari
mengatakan dalam kitabnya 'Uddah al-Hishn al-Hashin :
وجرب استجابة الدعاء عند قبور الصالحين
Dan telah teruji, dikabulkannya doa di dekat makam
orang-orang sholeh.
Al-Hafizh Ibn al-Jazari sendiri
sering mendatangi makam Imam Muslim
ibn al-Hajjaj, penulis
kitab Shahih Muslim dan
berdoa di sana sebagaimana disebutkan oleh Syekh Ali al-Qari dalam kitab Syarh al-Misykat.
Al-Hafizh Abdurrahman ibn al-Jauzi menyebutkan sebuah kisah dalam
kitabnya yakni al-Wafa bi Ahwal al-Mushthafa juz 2 halaman 559. Kisah
ini juga dituturkan oleh al-Hafizh adl-Dliya' al-Maqdisi, juga disebutkan oleh
imam adz-Dzahabi di dalam kitab Siyar A’lam an-Nubalaa’ bahwa Abu Bakr al-Muqrii
berkata:
Adalah aku,
ath-Thabrani dan Abu asy-Syaikh berada di Madinah. Kami dalam suatu keadaan dan
kemudian rasa lapar melilit perut kami, pada hari itu kami tidak makan. Ketika
tiba waktu Isya', aku mendatangi makam Rasulullah dan mengadu: “Yaa Rasulallah,
al-Juu’ al-Juu’ (Wahai Rasulullah! lapar…lapar)”, lalu aku kembali.
Abu as-Syaikh berkata kepadaku: “Duduklah,
(mungkin) akan ada rizqi atau (kalau tidak, kita akan) mati”.
Abu Bakr melanjutkan kisahnya: “Kemudian aku
dan Abu asy-Syaikh beranjak tidur sedangkan ath-Thabarani duduk melihat
sesuatu. Tiba-tiba datanglah seorang dari kalangan 'Alawi (sebutan bagi orang
yang memiliki garis keturunan dengan sayyidina Ali dan sayyidah Fatimah) lalu
ia mengetuk pintu dan ternyata ia ditemani oleh dua orang pembantu yang
masing-masing membawa nampan besar yang di dalamnya ada banyak sekali makanan.
Maka kami duduk lalu makan.
Kami mengira bahwasanya sisa makanan tersebut akan diambil oleh
pembantu itu, tapi ternyata ia meninggalkan kami dan membiarkan sisa makanan
itu ada pada kami. Setelah kami selesai makan, 'Alawi itu berkata: “Wahai kaum,
apakah kalian mengadu kepada Rasulullah?, sesungguhnya aku tadi mimpi melihat
beliau dan beliau menyuruhku untuk membawakan sesuatu kepada kalian”.
|
Komentar
Posting Komentar