Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

SAYYYID ZAINI DAHLAN RAHIMAHULLAH

Gambar
Sayid Ahmad Zaini Dahlan bukanlah nama asing di kalangan para pengkaji Islam, terutama para kyai dan santri di Pesantren-pesan tren di Indonesia. Sebab banyak para ulama Nusantara yang menimba ilmu darinya di kota Mekah atau Madinah. Ulama dan mufti kota Mekah ini, merupakan seorang ulama Ahlussunnah wal jamaah kaliber dunia yang karya-karyanya banyak menjadi rujukan. Kemasyhurannya ini dapat diketahui dari gelar-gelar dan ungkapan yang disebutkan ulama mengenai dirinya seperti al-Imam al-Ajal (Imam pada waktunya), Bahrul Akmal (Lautan Kesempurnaan), Faridu ‘Ashrihi wa Aawaanihi (Ketunggalan masa dan waktunya), Syeikhul-Ilm wa Haamilu liwaaihi (Syeikh Ilmu dan Pembawa benderanya) Hafidzu Haditsin Nabi wa Kawakibu Samaihi (Penghafal Hadits Nabi dan Bintang-bintang langitnya), Ka’batul Muriidin wa Murabbis Saalikiin (Tumpuan para murid dan Pendidik para salik). Pada masanya, gelombang ajaran dan perpolitikan Islam garis keras yang dibawa oleh Muhammad bin Abdul Wahab

Ya Rasulullah Aku Lapar

Telah menjadi tradisi di kalangan para ulama Salaf us Shalih dan Khalaf bahwa ketika mereka sedang menghadapi kesulitan atau ada hajat, mereka lalu mendatangi makam orang-orang s ho leh untuk berdoa di sana dan mengambil berk ah nya dan tidak lama kemudian, permohonan yang mereka sampaikan dikabulkan oleh Allah Ta’ala . Al-Imam asy-Syafi’i rahimahullah, ketika beliau ada hajat yang ingin dikabulkan, seringkali beliau mendatangi makam Imam Abu Hanifah an-Nu’man dan berdoa di sana lalu tak seberapa lama, doa beliau dikabulkan oleh Allah Ta’ala. Syaikh Abu ‘Ali al-Khallal mendatangi makam Syaikh Musa ibn Ja’far. Syaikh Ibrahim al-Harbi dan syaikh al-Mahamili mendatangi makam wali besar syaikh Ma’ruf al-Karkhi sebagaimana diriwayatkan oleh al-Hafizh al-Khathib al-Baghdadi dalam kitabnya “Tarikh Baghdad”. Oleh k arena itu para ahli hadits seperti al - Hafizh Syamsuddin Ibn al - Jazari mengatakan dalam kitabnya 'Uddah al - Hishn al - Hashin : وجرب استجابة الدعاء عند قبو

HUKUM MEMPERINGATI MAULID NABI MUHAMMAD SAW.

1.Pendapat Imam Abu Syamah (599 - 665 H) Beliau adalah guru Imam Nawawi وَمِنْ أَحْسَنِ مَا ابْتُدِعَ فِيْ زَمَانِنَا مَا يَفْعَلُ كُلَّ عَامٍ فِي الْيَوْمِ الْمُوَافِ قِ لِيَوْمِ مَوْلِدِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنَ الصَّدَقَا تِ وَالْمَعْر ُوفِ وَإِظْهَار ِ الزِّيْنَة ِ وَالسُّرُو رِ، فَإِنَّ ذَلِكَ مَعَ مَا فِيْهِ مِنَ اْلإِحْسَا نِ لِلْفُقَرَ اءِ مُشْعِرٌ بِمَحَبَّة ِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَتَعْظِيْ مِهِ فِي قَلْبِ فَاعِلٍ ذَلِكَ وَشُكْرِ اللهِ تَعَالَى عَلَى مَا مَنَّ بِهِ مِنْ إِيْجَادِ رَسُوْلِهِ الَّذِيْ أَرْسَلَهُ رَحْمَةً لِلْعَالَم ِيْنَ Diantara bid’ah yang paling baik pada zaman kami ini,yaitu peringatan yang dikerjakan tiap tahun pada hari bertepatan lahirnya junjungan kita Nabi Muhammad shallallaa hu ‘alaihi wasallam, berupa sedekah dan perbuatan baik,dan menampakka n perhiasan dan kegembiraa n,karena pekerjaan itu beserta yang ada didalamnya berupa melakukan perbuatan baik terhadap para fakir m

Pidato Raja Abdullah II di Nahdlatul Ulama Sufi Gathering : “Islam untuk Perdamaian dan Peradaban”

Gambar
Pidato Raja Abdullah II di Nahdlatul Ulama Sufi Gathering “Islam untuk Perdamaian dan Peradaban” Oleh Raja Yordania Abdullah II Bismillah ar-Rahman ar-Rahim Ass alamu Alaikum wa Rahmatullah wa Barakatuh “Terima Kasih”. Adalah suatu kehormatan bagi saya untuk mendukung Nahdlatul Ulama dalam tugasnya berdakwah. Kepada Anda semua-komunitas muslim Indonesia yang hebat, untuk seluruh sahabat dari berbagai keyakinan, dan kepada seluruh bangsa Indonesia, saya sampaikan salam Yordania dan salam dari seluruh rakyatnya. Perkenankan saya menyampaikan rasa duka cita yang mendalam di tahun ini atas wafatnya seorang anak bangsa dan tokoh umat yang terkenal, Yang Terhormat Rais Aam PBNU KH Muhammad Ahmad Sahal Mahfudh. Dan juga saya menyampaikan rasa simpati mendalam kepada para korban bencana alam yang akhir-akhir ini terjadi di Indonesia. Kami berdoa agar segala sesuatunya kembali pulih dengan cepat dan menyeluruh. Yang Terhormat Bapak Ketua, Yang Terhormat para Tokoh