PENTINGNYA PRESTASI





“Prestasi”
Mengapa Prestasi Penting?
Pencapaian prestasi tinggi makin penting dalam kehidupan bangsa masa kini dan masa datang. Umat manusia makin berkembang maju dan bangsa yang tidak mampu mengikuti irama kemajuan itu sukar menjamin kelangsungan hidupnya; kalau tidak sirna paling tidak akan berada dalam kondisi setengah mati setengah hidup.
Sekarang bangsa Indonesia diajak untuk mewujudkan Visi Indonesia 2030 yang menggambarkan bangsa Indonesia sebagaibangsa nomer lima di dunia dalam tingkat ekonomi dan kesejahteraan. Dilihat dari sudut potensi yang ada pada Indonesia Visi itu bukan fantasi, karena Indonesia dikaruniai potensi Alam yang kaya dan besar variasinya, potensi Manusia yang cerdas dan fleksibel serta besar jumlahnya, dan kondisi geografis yang amat menguntungkan.
Masalahnya adalah bahwa Manusia Indonesia kurang sekali terdorong untuk mengeluarkan energi yang memadai guna memroses potensi itu menjadi kekuatan nyata. Akibatnya adalah bahwa sepanjang sejarah Indonesia sejak sirnanya Majapahit segala potensi itu justru dimanfaatkan bangsa lain, baik dalam bentuk penjajahan nyata di masa lalu maupun penjajahan terselubung serta berbagai usaha busuk bangsa lain di masa kini.
Agar supaya segala kemurahan Tuhan yang telah dilimpahkan kepada Indonesia menjadi bermanfaat bagi bangsa Indonesia sendiri diperlukan peningkatan prestasi Manusia Indonesia di segala bidang dan aspek kehidupan. Dengan jalan demikian Visi Indonesia 2030 dapat terwujud dan Indonesia Raya serta Pancasila menjadi kenyataan.
Usaha Mengatasi Tantangan
Usaha mengatasi tantangan, sekalipun tidak mudah, bukannya mustahil. Sisa-sisa Generasi Pejuang 1945 harus berusaha membangun sekali lagi satu critical mass dari mereka yang sepaham, yang masih menyadari pentingnya Semangat Kebangsaan dan kekuatan mental perjuangan. Masih ada orang-orang yang kuat sikap mentalnya dan sanggup serta mau berprestasi. Mereka terdapat di antara anak cucu Generasi Pejuang 1945 yang ingin mengikuti jejak ayah dan kakeknya untuk membangun Indonesia Raya. Juga banyak orang lain yang sama pendiriannya, seperti para mantan anggota Resimen Mahasiswa dan kalangan lain. Hanya mereka tanpa pimpinan dan bimbingan sehingga berada dalam kondisi tercerai-berai sehingga mudah sekali didominasi oleh yang lemah sikap mentalnya.
Maka usaha mengatasi tantangan harus dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu :
Pertama, konsolidasi dari mereka yang sebenarnya masih positif kondisinya dan dibangun menjadi satu critical mass.
Kedua, menumbuhkan sikap mental kuat dan semangat berjuang pada generasi yang lebih muda.
Usaha pertama, yaitu konsolidasi dari mereka yang sebenarnya masih positif keadaannya, sebaiknya diarahkan terutama kepada mereka yang berumur 30 sampai 60 tahun dan menduduki posisi pimpinan dan manajemen di Pemerintah, dunia Swasta, BUMN dan berbagai organisasi sosial.
Diidentifikasi siapa di antara mereka yang masih menunjukkan tanda dan kehendak untuk berprestasi tinggi, serta memiliki sikap mental kuat dan bekerja dengan semangat kuat. Sikap patriotik masih ada pada mereka sehingga tidak sudi dibawa ke pengaruh asing yang merugikan Indonesia.
Mereka yang telah diidentifikasi didekati dan diajak bergabung dalam satu hubungan erat dengan orang lain yang sama sikapnya. Hubungan itu dikembangkan menjadi satu jaringan (network) sehingga menimbulkan kesadaran pada mereka bahwa mereka tidak berjalan sendiri melainkan ada kawannya.
Diadakan kumpulan berkala antara mereka yang tinggal di daerah yang sama, kemudian diperluas dengan kumpulan antar-daerah dan akhirnya kumpulan pada tingkat nasional. Dalam kumpulan berkala dilakukan diskusi menyangkut pekerjaan mereka dan kondisi bangsa serta perkembangan internasional. Dengan cara demikian diusahakan agar mereka terangsang untuk berprestasi dan mengabdi untuk keselamatan, kemajuan dan kesejahteraan bangsa dan negara Indonesia.
Usaha kedua, yaitu menumbuhkan semangat mental kuat dan semangat berjuang pada kalangan muda, banyak tergantungpada keberhasilan usaha pertama. Sebab kalangan muda perlu diberikan bukti bahwa yang kita inginkan adalah benar dan masuk akal. Bahwa sifat mental dan semangat perjuangan yang kuat merupakan faktor penting untuk mencapai banyak macam tujuan, baik itu dalam bidang ekonomi, politik, militer, social dan bahkan olahraga. Pengaruh uang dan benda memang tak dapat diabaikan, tetapi tidak dengan sendirinya pemilikan uang dan benda menjamin pencapaian tujuan. Malahan sebaliknya, sekalipun ada uang dan benda, tetapi tanpa kekuatan mental dan semangat perjuangan jarang ada usaha mencapai tujuan dengan sukses.
Dengan memanfaatkan kader perjuangan yang tercipta dari Usaha Pertama, kita mengadakan kumpulan orang-orang muda untuk memotivasi mereka agar bersedia bersikap sama, yaitu menyadari pentingnya bersikap mental kuatdan bersemangat untuk mengabdikan diri pada terwujudnya Indonesia Raya yang maju, adil dan sejahtera bagi seluruh rakyatnya. Dengan sikap dan semangat demikian makin banyak kaum muda hidup dengan komitmen yang kuat untuk berprestasi bagi masyarakat, negara dan bangsa. Mereka menyadari pentingnya disiplin dan pengendalian diri bagi kehidupan mereka sendiri dan membuat bangsanya lebih maju. Mereka melakukan segala sesuatu dengan dorongan menghasilkan yang terbaik, tidak lagi ada sikap asal jadi dan semau gua seperti sekarang. Makin kuat kesadaran tentang pentinnya kualitas dan excellence untuk membuat kehidupan bermakna.
Kaum muda akan menyadari bahwa tidak ada perjuangan yang serba mudah dan diperlukan kesabaran dan keuletan lahir-batin untuk mendatangkan keberhasilan. Makin kuat kepercayaan pada diri sendiri dan bersama itu juga saling percaya antara mereka yang sepaham sehingga menghasilkan solidaritas dan kekuatan yang efektif.
Semangat kebangsaan yang menguat bersama kekuatan mental menjadikan kaum muda lebih percaya diri terhadap dunia luar. Apalagi kalau didukung oleh keberhasilan di berbagai bidang. Tidak lagi kaum muda kita mudah kena propaganda dunia luar yang hendak memanfaatkan mereka. Sebaliknya juga tidak timbul kebencian terhadap segala yang asing atauxenophobia yang hanya merugikan bangsa kita. Dengan begitu kaum muda dan bangsa kita makin mampu membedakan apa yang bermanfaat dari dunia luar untuk kita integrasikan dalam asset perjuangan bangsa. Sebaliknya juga makin sadar akan pentingnya penguatan kembali asset nasional yang sudah tenggelam, seperti gotong royong, sikap sopan santun dan lainnya. Kerjasama dengan bangsa lain dapat menghasilkan manfaat kongkrit dan nyata yang menguntungkan perjuanganbangsa. Globalisasi tidak dapat lagi menjadikan Indonesia selalu dimakan dan dirugikan bangsa lain, seperti sekarang terjadi.
Dengan keberhasilan usaha kita, baik yang pertama maupun kedua, besar harapan Visi Indonesia 2030 menjadi kenyataan.Indonesia Raya dan Pancasila dengan kehidupan bangsa kita yang maju, adil dan sejahtera bagi seluruh Rakyat Indonesia menjadi Realitas Tak Terbantahkan di Bumi Indonesia yang kita cintai.

“Tiada Keberhasilan Tanpa Perjuangan”



Komentar

Postingan populer dari blog ini

SAYYYID ZAINI DAHLAN RAHIMAHULLAH

Pidato Raja Abdullah II di Nahdlatul Ulama Sufi Gathering : “Islam untuk Perdamaian dan Peradaban”

Fakta Menarik Tentang Pulau Kalimantan